BSA7GSA5TSAoGfd6GUO5Tfd9GY==

Vaksin Cacar Api: Perlindungan terhadap Herpes Zoster

Herpes zoster, atau yang lebih dikenal sebagai cacar api, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-zoster (VZV), virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Penyakit ini ditandai dengan ruam merah menyakitkan dan melepuh, biasanya muncul di satu sisi tubuh. Untuk mencegah kondisi ini, vaksin cacar api menjadi solusi efektif yang direkomendasikan oleh tenaga medis.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang herpes zoster, pentingnya vaksin cacar api, cara kerjanya, kelompok yang paling membutuhkan, serta rekomendasi dari ahli kesehatan.



Apa Itu Cacar Api (Herpes Zoster)?

Cacar api terjadi ketika virus Varicella-zoster yang "tertidur" dalam tubuh setelah infeksi cacar air aktif kembali. Virus ini bersembunyi di sistem saraf selama bertahun-tahun dan dapat bangkit kembali saat sistem kekebalan tubuh melemah.

Faktor Pemicu Herpes Zoster:

  • Usia lanjut (risiko meningkat setelah 50 tahun).
  • Sistem imun lemah (akibat HIV, kanker, atau pengobatan kemoterapi).
  • Stres fisik atau emosional yang berkepanjangan.
  • Riwayat cacar air (semua penderita herpes zoster pernah terinfeksi cacar air sebelumnya).

Gejala Cacar Api:

  • Nyeri, rasa terbakar, atau kesemutan di satu area kulit (biasanya di dada, punggung, atau wajah).
  • Ruam merah diikuti lepuhan berisi cairan yang pecah dalam 7-10 hari.
  • Demam, menggigil, sakit kepala, dan kelelahan.
  • Pada kasus berat, bisa menyebabkan herpes zoster oftalmikus (mengenai mata) atau sindrom Ramsay Hunt (mengenai telinga).

Jika tidak ditangani, herpes zoster dapat menyebabkan neuralgia pasca-herpes (NPH), yaitu nyeri saraf berkepanjangan yang bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Mengapa Vaksin Cacar Api Sangat Penting?

Vaksin cacar api adalah cara terbaik untuk mencegah herpes zoster dan komplikasinya. Ada dua jenis vaksin yang tersedia saat ini:

1. Zostavax

  • Terbuat dari virus hidup yang dilemahkan.
  • Efektivitas sekitar 51% dalam mencegah herpes zoster.
  • Diberikan dalam satu dosis.
  • Tidak lagi direkomendasikan di beberapa negara karena efektivitasnya lebih rendah dibandingkan Shingrix.

2. Shingrix

  • Vaksin non-hidup (rekombinan), lebih aman untuk orang dengan sistem imun lemah.
  • Efektivitas lebih dari 90% dalam mencegah herpes zoster.
  • Diberikan dalam 2 dosis, dengan jarak 2-6 bulan.
  • Direkomendasikan oleh CDC dan WHO sebagai vaksin pilihan utama.

Manfaat Vaksin Cacar Api:

✔ Mengurangi risiko herpes zoster hingga 90%+ (Shingrix).
✔ Menurunkan keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
✔ Mencegah neuralgia pasca-herpes (NPH) yang menyakitkan.
✔ Aman untuk orang dengan sistem imun lemah (Shingrix).

Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin Cacar Api?

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), vaksin ini direkomendasikan untuk:

Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas (bahkan jika sudah pernah kena herpes zoster).
✅ Individu dengan riwayat cacar air (karena virus Varicella-zoster sudah ada di tubuh mereka).
Pasien dengan kondisi imunokompromais (HIV, kanker, atau pengguna obat imunosupresan).
Orang yang pernah menerima Zostavax (disarankan beralih ke Shingrix untuk perlindungan lebih baik).

Siapa yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin Ini?

❌ Orang dengan alergi berat terhadap komponen vaksin.
❌ Sedang hamil atau menyusui (khusus Zostavax, karena mengandung virus hidup).
❌ Sedang sakit berat atau demam tinggi (harus menunggu hingga pulih).

Efek Samping Vaksin Cacar Api

  • Seperti vaksin lainnya, vaksin cacar api dapat menimbulkan efek samping ringan, seperti:
  • Nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan.
  • Kelelahan, sakit kepala, atau demam ringan.
  • Mual dan nyeri otot.

Efek samping ini biasanya hilang dalam 1-3 hari. Reaksi alergi berat sangat jarang terjadi tetapi memerlukan penanganan medis segera jika muncul gejala seperti sesak napas atau pembengkakan wajah.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Herpes Zoster?

Jika Anda atau keluarga mengalami gejala herpes zoster, segera lakukan:
  1. Konsultasi ke dokter untuk mendapat obat antivirus (seperti acyclovir atau valacyclovir).
  2. Jaga kebersihan ruam untuk mencegah infeksi bakteri.
  3. Hindari kontak dengan bayi, ibu hamil, atau orang dengan imun lemah karena bisa menularkan cacar air.
  4. Gunakan obat pereda nyeri jika diperlukan.

Kesimpulan

Herpes zoster adalah penyakit serius yang dapat dicegah dengan vaksin cacar api. Vaksinasi tidak hanya mengurangi risiko infeksi tetapi juga mencegah komplikasi jangka panjang seperti nyeri saraf kronis. Jika Anda atau keluarga termasuk dalam kelompok berisiko, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan vaksinasi yang tepat.

Referensi:

  • CDC. (2023). Shingles Vaccination. https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/shingles/public/shingrix/index.html
  • WHO. (2022). Herpes Zoster Vaccine Position Paper.
  • IDAI. (2021). Rekomendasi Imunisasi untuk Dewasa dan Lansia.
  • Mayo Clinic. (2023). Shingles: Symptoms & Causes.