Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Review] Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteopokki oleh Baek Se Hee

Bagaimana reaksi Anda jika mendengar seseorang berkata dia ingin mati tetapi dia masih ingin makan makanan kesukaannya? Pasti Anda akan berfikir bahwa dia adalah orang yang aneh. Ya, itulah yang dirasakan oleh seorang penulis asal Korea Selatan, Baek Se Hee. Pertengahan tahun 2019 lalu dia baru saja merilis sebuah buku yang mulai ia tulis sejak tahun 2018. Mari kita review buku karya Baek Se Hee yang menjadi Best Seller di Korea, berjudul “I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki“.

[Review] Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteopokki oleh Baek Se Hee


Sinopsis

Mungkin Anda pernah bertemu dan berbincang dengan orang yang mengalami depresi, tetapi Anda merasa berat untuk memahaminya. Kenapa? Karena mereka sendiri juga tidak benar-benar paham dengan apa yang sedang dialaminya, begitu juga masalahnya. Kurang lebih seperti itu gambaran mengenai buku ini. I Want to Die, but I Want to Eat Tteokpokki adalah buku yang berisi catatan pengobatan sang penulis, Baek Se Hee. Baek Se Hee mengalami gangguan distimia. Distimia adalah kondisi di mana penderitanya mengalami depresi ringan yang berkepanjangan dan terus-menerus. Jadi buku ini berisi percakapan antara sang penulis dengan psikiaternya dalam masa beberapa bulan sesi pengobatan.

Baek Se Hee adalah seorang penulis yang mengalami depresi berkepanjangan. Ia sudah mengunjungi berbagai psikolog maupun psikiater yang berbeda, tetapi tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya pada tahun 2017, ia menemukan rumah sakit yang cocok dan menjalani pengobatan rutinnya di sana, baik menggunakan obat maupun dengan metode konsultasi. Beberapa kali sang penulis merasa sedih dan ingin menangis, lalu merasakan sebuah kekosongan di hatinya. Namun, saat itu juga anehnya ia tetap pergi untuk makan tteokpokki. Ia juga mengatakan, setelah memakannya ia merasakan perasaan yang ambigu. Tidak merasa sedih, tidak pula merasa bahagia.

Di setiap kunjungan konsultasinya, psikiater menanyakan hal-hal mendasar seputar kehidupan sehari-hari yang dijalani oleh Baek Se Hee. Ia menanyakan pula berbagai perasaan yang timbul apabila dihadapkan oleh sebuah situasi yang berbeda-beda.

Review

I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki adalah esai yang unik. Esai ini tidak ditujukan untuk kita pahami secara teori, melainkan ditulis apa adanya berdasarkan pengalaman penulis tentang bagaimana hidup dipengaruhi oleh distimia. Buku ini mengajarkan banyak nilai positif dan menyadarkan kita betapa pentingnya berdamai dengan diri sendiri. Tak perlu menetapkan standar tinggi dalam diri, berhenti memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan dan lakukan apa yang membuat Anda merasa nyaman dan suka. Dengan hal-hal sederhana seperti menjadi diri sendiri tanpa peduli orang lain akan beranggapan apa adalah salah satu yang bisa membuat kita mencintai diri sendiri.

Buku ini dikemas dengan sangat menarik. Pada setiap awal bab diberikan pembatas yang disertai kutipan menarik. Namun sayangnya, dalam buku ini terdapat beberapa istilah psikiatri yang asing dan tidak dijelaskan dengan gamblang. Buku ini sangat cocok untuk dibaca mengisi waktu luang, sekaligus dapat membantu mengenali penyakit distimia dan cara menangani emosi.

FAQ

Apa yang membuat buku ini begitu unik?

Buku ini unik karena menggambarkan pengalaman seorang penulis dalam mengatasi gangguan distimia secara pribadi. Ini bukanlah buku teori tentang depresi, melainkan catatan pribadi yang bisa membuat pembaca lebih memahami perjuangan seorang penderita distimia.

Bagaimana buku ini dapat membantu orang yang mengalami masalah serupa?

Buku ini dapat memberikan penghiburan dan pemahaman kepada mereka yang mengalami distimia atau masalah emosional serupa. Baek Se Hee berbagi pengalaman pribadinya dan mengajarkan pentingnya menerima diri sendiri.

Apakah ada kekurangan dalam buku ini?

Salah satu kekurangan buku ini adalah kurangnya penjelasan tentang istilah-istilah psikiatri yang mungkin tidak dimengerti oleh pembaca awam. Namun, hal ini dapat diatasi dengan pencarian informasi tambahan.

Bagaimana pesan utama buku ini?

Pesan utama buku ini adalah pentingnya mencintai dan menerima diri sendiri tanpa mengikuti standar yang tidak realistis. Baek Se Hee mengajak pembaca untuk fokus pada hal-hal sederhana yang membuat mereka bahagia.

Kesimpulan

Buku I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki adalah karya unik yang memberikan wawasan mendalam tentang pengalaman seorang penulis dalam mengatasi distimia. Meskipun ada beberapa kekurangan dalam penjelasan istilah psikiatri, buku ini sangat berharga untuk mereka yang ingin lebih memahami tantangan emosional dan mencari cara untuk menerima diri sendiri. Bacalah buku ini dalam waktu luang Anda dan dapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang perjuangan kesehatan mental yang dialami oleh banyak orang.